10.08.2011

Undangan

Entah sudah berapa banyak undangan saya terima sampai dengan hari ini. Saya sih tidak pernah berharap untuk menerima kembali uang sumbangan itu ketika saya punya hajat nanti.
Impian saya tak muluk-muluk, saya ingin pernikahan yang sederhana saja, dihadiri oleh orang-orang dekat saya, pasangan dan keluarga. Mungkin jumlahnya tak lebih dari 100 orang. Kenapa? Karena saya ingin nuansa kesakralannya lebih terasa dan bermakna. Itu sudah termasuk untuk walimahannya, bukan hanya akad nikahnya.

Meskipun masih impian, tapi saya sudah tahu baju apa yang ingin saya kenakan nanti. Cukup satu baju yang akan saya buat untuk akad beserta walimahnya. Biar irit dan tidak ribet.

Dulu saya pernah ingin menikah menggunakan pakaian adat Jogja yang biasa disebut 'basahan', kesannya sangat sakral dan gagah pun anggun. Namun setelah mencari tahu kesana kemari, menggunakan pakaian adat itu cukup ribet dan tidak murah. Apalagi sekarang saya sudah memutuskan untuk mengenakan penutup kepala (baca: jilbab), kesan gagah nan anggun sudah berasa tak maksimal lagi.

Mengenai walimah, saya tak ingin yang terlalu heboh maupun mewah. Bila ingin banyak yang 'ikut makan', itupun saya lebih memilih mengajak 'makan' teman-teman dari panti asuhan yatim piatu saja yang jarang-jarang 'makan enak'.

Satu hal lagi yang saya inginkan dari pernikahan impian saya yaitu lokasi atau tempat menikah. Entah kenapa, saya ingin menikah di Bali, meski mungkin pasangan saya kelak bukan orang Bali sekalipun. Mungkin karena pertama kali saya menginjakkan kaki di Pulau Dewata itu saya langsung jatuh cinta dengan pulau itu. Itulah mengapa saya sangat setuju dengan film 'Eat, Pray, Love' yang menemukan cinta di Bali, karena aura cinta sejati sangat terasa di sana.

Terakhir yang tak kalah penting adalah lelaki yang akan meminang saya. Tak peduli ia dari kasta atau suku mana, asal seorang muslim dan warga negara Indonesia (saya tidak pernah terpikir untuk menikah dengan bukan orang Indonesia), mencintai saya apa adanya selamanya dengan pamrih dicintai oleh saya (hehehee), berpenghasilan, mampu menjadi imam bagi istri dan kerurunannya kelak, memiliki bibit bebet bobot yang baik, dan ada chemistry diantara saya dan dia, rasanya cukup.

Saat ini saya tinggal berdoa agar Tuhan mendekatkan jodoh terbaik saya di situasi dan kondisi terbaik saya. Bilamana saat ini saya dianggap belum mampu, saya hanya berharap agar segera dimampukan secara keseluruhan.

Bila semua itu telah ada, tentunya saya akan mengabarkan berita baik ini kepada anda semua. Jadi, bantu saya mewujudkan doa, harapan, dan mimpi saya ini dengan ikut mendoakan saya ya...;)

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkunjung