12.20.2010

rindu

mungkin sebenarnya kau tahu....
pesan singkat elektronik itu telah berulang kali pula kukirim...
mungkin kau sengaja membuatku seperti ini...
bahwa aku merindumu,, sangat merindumu...
dan rindu itu ternyata masih hanya untukmu seorang....

12.07.2010

Mengerti

Untuk bisa memahami dan mengerti seseorang tentunya kita harus mengenalnya terlebih dahulu..
Prosesnya tentu tidak hanya sejam-dua jam atau sehari-dua hari saja namun butuh lebih dari sekedar seminggu, sebulan, bahkan hitungan tahun. Makin lama tentunya makin baik.

Itulah yang sedang terjadi denganku, aku mencoba mengenal kembali seseorang yang dulu pernah ada namun keburu pergi karena keadaan. Sekarang dia datang kembali, untuk memperbaiki kekeliruan di waktu itu. Kekeliruan itu terjadi bukan hanya karenanya namun juga karenaku. Aku terlalu memburunya di saat dia sedang terikat oleh keadaan. Dia tidak bisa bergerak meski ingin, tidak bisa beranjak karena kondisi membuatnya untuk tetap diam tak menyahutku. Kekeliruannya, dia tak mampu memberikan penjelasan. Namun itu kemarin, sekarang kami sedang berusaha memperbaikinya, tanpa status agar keadaan netral dahulu.

Semua harus dimulai dengan kejujuran dan kemantapan komunikasi. Satu penghalang terbesar kami adalah sinyal. Dengan kondisi fisik yang berjauhan, telpon genggam adalah hal yang sangat penting untuk menjaga komunikasi yang baik. Dan karena telpon genggamlah kami berdua belajar mengenal dan introspeksi diri dengan lebih baik lagi.

Hal ini terjadi kemarin. Dia memintaku men-survey telpon genggam yang diincarnya, ya harganya , ya barangnya. Setelah hampir setengah harian berputar-putar mencari yang diinginkannya namun tak ketemu juga, dengan gayaku berbicara aku memberi laporan. Awalnya bisa saling diterima dengan baik namun lama kelamaan berujung dengan naiknya emosi kita satu sama lain, bahasa lainnya adalah 'tersinggung'.

Panjangnya pembahasan kami untungnya berujung di satu kata 'ikhlas'. Masing-masing dapat menyadari kesalahannya dan mau menerima masukan. Selain itu, kami berdua belajar untuk tidak mengedepankan ego. Alhamdulillah....terima kasih ya Allah.

Apapun keputusan Tuhan akan kami berdua, paling tidak ada hal baru lagi yang kita capai : 'pengertian' dan 'kesempatan'.