10.29.2010

cakrawala

cakrawala ini sepertinya bukan milikku lagi.
ingin ku menantangnya tuk memelukku,
namun kutau dia takkan mampu...karnaku tak mau.
apalah artinya memeluk bila aku tak ingin dipeluk.

aku tak mau karna kau nampak jauh untukku.
nampak angkuh dan congkak.

ahhh...aku sepertinya mulai lagi,
terlalu memilih2.
padahal belum tentu jua cakrawala itu mau denganku.

10.23.2010

pintaku

Saat ini, aku seringkali berpikir bahwa tak ada yang ingin tahu aktifitasku kecuali keluargaku.
Tak ada orang yang 'spesial' yang memang kuharap untuk menanyakan hal tersebut.
Namun skali lagi aku salah. Setiap hari, meski hanya SMS, dia menanyakan aktifitasku dan selalu mengingatkanku untuk selalu makan dan istirahat. Aku tak tahu apa maknanya, sungguh ku tak tahu.

Pernah ku bertanya di suatu malam Minggu tentang rencana apa saja yang akan dilakukannya saat itu, dia menjawab 'hanya jaga warung sembari berdiskusi dengan teman2 ttg skripsiku'. Tak puas ku dengan jawabannya, kutanya lagi kenapa tak pergi kencan dan jawabnya 'mo ngencani sapa to...'. Aku masih penasaran, mengapa ia begitu setia menanyakan kabarku. Ahh, kadang kala kumerindumu jua...namun aku takut berharap.

Aku terlalu letih untuk jatuh dan harus bangun lagi sendiri dengan kedua tanganku. Aku ingin ketika aku jatuh, ada tangan lain yang membantuku berdiri dan membantuku menyembuhkan lukaku, mengajakku tertawa menghadapi kesulitan2 yang datang agar solusi mudah diambil. Apakah aku ditakdirkan untuk berakhir dalam kesendirian? Kuharap tidak, ku ingin Engkau menuliskan kisahku untuk bertemu dengan seseorang yang dapat membuatku tertawa dan mengajakku untuk lebih mencintaiMu, untuk melengkapi dien-ku.

Berkenankah Kau mengabulkannya ya Allah?

10.21.2010

Heran

Sungguh aneh dan mengherankan saya perilaku masyarakat Indonesia ini. Meski saya juga bagian darinya, tapi saya akan lebih memilih minggir dan tetap melanjutkan hidup saya daripada harus berhenti dan menonton kebakaran yang terjadi di pemukiman kumuh di samping rel kereta di kawasan Roxy Mas, Jakarta Barat.
Karena dengan berhenti dan menonton malah membuat kekacauan arus lalin yang ujung-ujungnya adalah macet luar biasa panjang di sepanjang jalur tersebut. Kalo mau dilihat efek dominonya, kemacatan di pagi hari di Jakarta tentunya merugikan banyak orang yang ingin memulai aktifitas dengan tepat waktu, termasuk saya.
Lepas dari kemacetan, tak ada hal lain yang mengganggu kelancaran lalin di sepanjang jalur itu. Benar2 tindakan yang merugikan, tidak bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain.
Ah, sayang orang-orang itu lebih memilih untuk tidak berpikir lebih panjang sedikit untuk melakukan tindakan yang lebih positif.