12.24.2013

Cinta yang Kucari

Bukan mengharapmu akan mencintaiku selamanya...tapi ku kan lebih mengharap bahwa Sang Khalik saja yang melakukan itu barulah dirimu.

Maaf jika aku menjadikanmu yang kedua setelah Sang Khalik, tapi kuyakin kau tak kan marah dengan pilihanku yang satu ini.

Aku tak kan bisa bertemu denganmu bila restu dari Sang Khalik tak ada untuk kita dan kutahu kau pun akan menyetujui hal ini.

Bila nanti ku kan berjalan bersamamu hingga waktuku habis, kuingin hari-hariku hanyalah tentang Sang Khalik, dirimu dan keturunan kita kelak.

Ku tahu semua ini masih harapan semuku, tapi kuyakin kau kan setuju bahwa apapun gundah dalam hatiku akan selalu kudiskusikan hanya dengan Sang Khalik dan bila kelak kita bersama kaulah yang kedua yang kan kutuju dan kuajak diskusi.

Jadi, cinta yang kucari adalah cinta Sang Khalik padaku,, dengan mengirimmu padaku,, dengan tetap mencintaiNya selamanya.

Itu sudah.

*nb: waiting isnt always easy, but knowing that guy is you, I'll be patient and pleasant

12.10.2013

.tu.me.manque.

Semacam mimpi, kau datang lagi setelah 14 tahun lalu kau meninggalkanku dalam tanda tanya dan kepercayaan diri yang sungguh rendah.

Kau datang, tanpa basa basi, membuatku tergelitik untuk menggali semua yang telah terkubur waktu.

Aku tak tahu apa yang salah sehingga waktu membawamu kembali padaku. Kukira hidupku telah selesai dan tak perlu lagi ku merasakan lagi apa yang disebut jatuh hati. Tapi Tuhan punya rencana yang indah sepertinya,, kau disuruhNya kembali masuk dalam hidupku,, kau membuatku merasakan kembali bahwa kau pernah menjadi semangat dalam menjalani hidupku namun dengan cara yang lain.

Yaa...dulu aku malu-malu melihatmu, bingung bereaksi setiap bertemu pandang denganmu, dan memilih berputar haluan bila akan bertemu dirimu. Aku hanyalah mampu menjadi pengagum rahasiamu, selebihnya aku kelu dan lemas tak berdaya.

Sekarang,, aku tak mampu tak berbincang denganmu. Entah untuk bertemu, rasanya masih tak mampu. Rasa tak percaya diri itu masih terus menghantui, ditambah cerita akanmu membuatku ragu untuk maju memperkenalkan diri.

Apapun itu, aku sadar dan yakin bahwa kau adalah cinta pertamaku dan kuberharap bahwa kau akan menjadi orang yang menemaniku hingga Tuhan memanggil salah satu diantara kita.

Muluk? Kurasa tidak. Kau adalah seseorang yang akan mampu menyempurnakan masa depanku. Tak ada cela yang perlu kucari karena aku memahamimu meski kita belum bertemu (lagi).

Aku hanya sedang menunggumu lepas dari masa lalumu dan mengajakku berkelana bersama selamanya.

Bila ternyata kau tidak untukku, kali ini aku akan berhenti berharap karena aku telah lelah mencari.

Tuhan, bisakah dia untukku karena ku tak mampu berhenti memikirkannya sedetikpun meski ku sudah berusaha tak mengindahkannya sama sekali..?