10.30.2012

...

Tidak seharusnya aku menyerah dan kalah,,tapi rasanya sungguh tak nyaman.

Masih lebih tinggi dari puncak gunung everest kewajiban dan kesalahan yang perlu kuperbaiki...dan aku hanya mampu memohon ampun padaNya...astagfirullah...

Jika aku tak bangun lg esok hari,,mau kah kaumendoakanku?

10.26.2012

Lepas dari Otong

Horreee...!!!!
Akhirnya aku bisa mencuekkannya...gk peduli lg padanya.
Capek sekali rasanya mengurusi satu makhluk itu, makan ati tingkat dewa.
Meski kenyataannya tidak seperti itu sih...tapi yang namanya makan ati mah makan ati aja.
Yaaaa paling gk aku sudah bisa lepas darinya,,itu sudah melegakan sekali.


Jadi, marikijeng ~ mari kita jeng-jeng,,hehehe...

10.16.2012

M.A.A.F

Seharusnya kemarin adalah hari yang sempurna...

Seharusnya kemarin adalah hari yang menyenangkan...

Seharusnya kemarin adalah hari yang membahagiakan...

Namun, kemarin hanya kupenuhi dengan rintihan sakit yang entah apa penyebabnya.

Kemarin ku hanya menggunakan topeng kesombonganku hingga banyak orang terluka dan kecewa.

Kemarin ku hanya seorang yang tak pandai bersyukur hingga menyalahkanmu seperti itu.

Maaf, aku masih perlu untuk belajar lagi mengatur emosi hingga tak ada lagi tindakan-tindakan bodoh yang sebenarnya tak perlu terjadi.

Maukah kau memaafkanku teman?

10.15.2012

Semoga

Aku berdoa agar hari ini ku diberi keajaiban baik untuk masa depanku...untuk bertemu dirimu dan bersatu dalam pernikahan hingga maut memisahkan dan mempertemukan kita kembali di surga yang jannah.

Aku berdoa agar apa yang kulakukan selama ini hanyalah karna aku mempersiapkan segalanya untuk bertemu dirimu yang memang yang terbaik untukku dan memang benar yang dipilihkanNya untukku, untuk menjadi imamku.

Aku berdoa agar hari ini, hari kemarin dan hari esok adalah pahala selalu yang kukerjakan untuk menuju surgaNya.

Aku berdoa agar hanya kebajikan dan kejujuranlah yang kulakukan seumur hidupku, diberi selalu kekuatan, keikhlasan dan kesabaran untuk menjalani hidup ini.

Aku berdoa agar hanyalah kebahagiaan dan kesehatan selalu untuk kedua orang tuaku, untuk orang tua dari orang tuaku, untuk kedua saudara kandungku, untuk para calon iparku, untuk semua teman-teman dan orang-orang yang memusuhiku, untuk kaum muslimin dan muslimat, untuk para mukminin dan mukminat, untuk semesta semuanya.

Semoga doaku ini dikabulkanNya, Sang Maha Memberi. Amin.

10.14.2012

Pagi

Ingin kuhirup udara pagi ini bersamamu,,namun ku mesti lebih bersabar karna kau masih sibuk mencariku atau sibuk meyakinkan dirimu bahwa aku lah orang yang mampu merawatmu hingga ajal menyapa.

Ingat sayang, aku memang tak sempurna...namun bila kita bersama, sempurnalah kita.

Jadi, siapkan dan mantapkan dirimu untukku dan...Selamat Pagi ^_^

10.13.2012

Iday, begitulah kumemanggilnya

Dulu, setiap kumerindunya, slalu akan kuketik pesan singkat yang hanya berisi tiga huruf dan tiga titik "day..." tanpa babibu.
Sekarang, perlu minimal lima menit untuk mengirimkan pesan singkat semacam itu. Benarkah aku akan mengirimkannya,, yakinkah bahwa dia masih mengingatku,, tidakkah dia terganggu oleh pesan singkatku ini,, sedang dengan siapakah dia sekarang...kurang lebih pertanyaan semacam itu yang muncul.
Aku merasa tak berhak lagi mengusiknya,, toh dia tidak pernah bergeming akan hadirku. Nyatanya, bila ia memang merinduku jua, tak pernah ada lagi telponnya masuk.
Ahh, iday...ntah berapa puluh pesan singkat tak jadi terkirim padamu krn smua pertanyaan tadi yg kupaksakan kujawab "tidak ada lagi iday" meski kenyataannya adalah sebaliknya, hidup tanpamu itu benar2 tak mudah.
Nyinyir dan caci yg datang padaku dari org2 tidak bisa kulupa dg mudah krn tiada lg dirimu yg mendukungku dg gaya khas andalanmu.
Tak ada lagi yg bisa kuajak berbagi ttg ide2 bodohku,, tak ada pula yg berbagi cerita hebat dalam hidupnya..
Aku, masih merindumu day..dan entah sampai kapan aku akan benar2 tak pernah merindumu.
Sakit rasanya melihatmu dg yg lain, tp apalah guna ku menantimu bila memandangku pun tak pernah kau lakukan.
Mereka yg datang,, belumlah sehebat kau mengenalku. Mereka,, lebih banyak meninggalkan luka meski luka yg kau tinggalkan jg tak sedikit. Dirimu menutup luka itu dg hal2 yg mereka tak mampu lakukan.
Kau, mungkin tak sempurna...tp hadirmu slalu menyempurnakan hariku. Tak habis kupikir mengapa "itu" bukan dirimu padahal kau mampu menyempurnakanku...dan masih terus kubertanya, kenapa bukan dirimu saja...
Iday, akan slalu seperti itu kumanggilmu,,dalam setiap nafas kumerindumu...

10.09.2012

L.E.T.I.H

Aku tak mampu lagi melangkah...letih sungguh.
Aku tak kuasa lagi untuk memandangmu pun menyapamu,,kau terlalu sempurna untuk kuraih.
Lebih baik ku diam saja di sini, memandang orang berlalu-lalang di hadapanku tanpa ku harus berinteraksi dengan mereka dan dirimu.
Aku menyerah dan mengaku kalau aku bukanlah pejuang sejati.
Aku yang lalu adalah aku yang pembohong besar, berbohong bahwa aku mampu untuk terus berlari mengejarmu,,hingga meraihmu dan mendekapmu erat agar kau tak terlepas lagi dariku. Bukan...itu bukan aku.
Aku sejatinya adalah penakut, pemalas, dan pembohong...yang tak pernah mampu menuntaskan apapun,,yang selalu berulah dan membikin onar.
Cukup. Aku cukupkan kebohonganku kali ini disini. Aku tak mau lagi berbohong. Aku ingin apa adanya saja. Tak perlu terlihat hebat di matamu, tak perlu menjadi siapapun. Aku kan jadi diri sendiri yang tak lagi kau perlu tengok apalagi sapa...karna aku letih.

10.06.2012

Otong

Sebut saja itu namanya....nama yang dalam tiga bulan ini membuatku berpikir, bertanya, dan berharap akan suatu hal yang sempat sengaja kulupa beberapa bulan sebelumnya.

Aku memang membencinya, apalagi kemarin, aku sangat membencinya. Membenci mengapa aku harus bertemu dengan seseorang yang mengerti tentangku tanpa harus aku beritahu sebelumnya apa mauku. Seseorang yang mendadak terlalu baik di saat memang aku butuh. Seseorang yang sangat membumi kala aku ingin angkuh. Seseorang perayu ulung ketika aku sedang rendah diri. Ahh...dia terlalu menormalkanku yang sedang merasa sangat cacat ini.
Namun, semua itu terasa benar-benar berat dilalui ketika aku mulai ketergantungan padanya...dan aku malah makin membencinya.
Tembok itu terlalu tinggi untuk dipanjat, terlalu kokoh untuk dirubuhkan, dan terlalu mustahil untuk dilalui. Kami berbeda meski Tuhan itu satu. Selebihnya, ia menyempurnakanku,,dan semoga sebaliknya.
Entah pesan apa yang sedang Tuhan ingin sampaikan kepadaku, telah habis akalku menebaknya...dan aku juga mulai letih. Petunjuk itu terkadang sempurna namun acap kali tiada hadir.
Seberat inikah proses untukku menemukan imamku ya Allah..?