7.29.2011

bukan yang terbaik

Sudah hampir sebulan, belum juga ada hal yang 'menarik'.
Saya mulai bosan...dan jenuh.
Tidak pernah mulai duluan...selalu saya yang memulai.
Jawabannya saja selalu terserah...
mbuh lah...

7.18.2011

lurus

Susah bener jalan lurus di sini....saya gak mau umur saya yang tinggal seujung jari ini menjalankan sesuatu yang tidak sesuai dengan kata hati saya yang begitu ingin bertemu Pencipta saya di rumah-Nya.

Tuhan, apa yang seharusnya saya lakukan...?
Saya hanya ingin lurus berjalan menujuMu, menuju rumahMu.

Tolong saya ya Tuhan, saya butuh pencerahanMu.

7.06.2011

mentok

Mungkin memang betul ungkapan bahwa kita bukanlah Superman...hanya Suparmi, Suparjo, ataupun Suparman.

Hari ini saya banya membuat kekurangan...kurang menyampaikan datalah, kurang menyampaikan infolah...dan berbagai kurang menyampaikan yang lain lagi.

Karena kekurangan-kekurangan tadi saya jadi merasa mentok. Gk bisa berpikir dengan kepala sehat, otak saya berasa kram, pusing, dan saya merasa hari ini tidak nyaman.

Hari ini saya insyaAllah shaum, bukan untuk pamer atau bayar utang puasa wajib, tapi hanya rindu untuk puasa saja. Tapi saya berharap bukan karena shaum sehingga saya merasa tidak nyaman hari ini. Mungkin efek perasaan saya yang sedang tidak menentu.

Saya pikir saya tidak akan tertarik dengan tukang mie instan itu, tapi perasaan saya berkata bahwa saya tertarik dan hampir-hampir tidak bisa tidak memikirkan tukang mie instan itu. Ini mungkin yang disebut ketika logika dan hati beradu kekuatan.

Sedikit cerita tentang tukang mie instan itu, awalnya saya hanya dikenalkan oleh seorang teman baru yang baik hati. Layaknya seorang kakak yang mencarikan jodoh untuk adiknya, tukang mie instan itu memang memiliki bibit, bobot, dan bebet yang sepertinya baik. Saya sebut sepertinya karena saya sendiri belum mengenal secara pasti latar belakang keluarganya.

Setelah hampir setahun saya menetralkan hati saya, saya merasa bahwa saya sedang jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama pula. Baru kali ini saya jatuh cinta pada pandangan pertama, sebelumnya karena terbiasa bersama.

Tapi, sekali lagi logika saya ikut andil, kita baru berkenalan beberapa hari dan saya tidak bisa sepenuhnya berharap banyak akannya. Bisa jadi dia yang diutus Tuhan untuk menjadi imam bagi saya, tapi bisa jadi juga bukan dia. Jadi, saya hanya ingin terbangun dari mimpi saya yang sudah dua hari ini. Mari kita berdoa saja, semoga memang yang terbaiklah yang dikirimNya di waktu, tempat, dan sikon yang baik. Amin.