12.29.2009

balikpapan

aku pindah!!!!

Yap, ternyata perputaran itu terjadi juga. Awalnya kupikir tak jadi ada perputaran untuk training yang sedang kuikuti namun ternyata hal tersebut terjadi juga dan aku dapat wilayah Kalimantan tepatnya di Balikpapan.

Waaaa....aku belum pernah sama sekali menginjakkan kakiku di sana. Banyak pertanyaan menari-nari di otakku. Akankah aku kerasan di sana? Seperti apa ya Balikpapan itu?

Nah, ketika sampai juga waktuku tuk pergi ke Balikpapan ternyata bawaanku berlebih. Ada 10 Kg yang harus aku bayar untuk biaya kelebihan bagasi. Yah, uang jajanku terpotong deh...

Selamat Datang di Balikpapan!!

Akhirnya tiba juga aku di kota ini...Dijemput, diajak berputar-putar sebentar dan akhirnya tiba juga di wisma tempat tinggal selama sepekan. Sepintas terlihat bangunan tua itu seperti tak pernah ditempati, namun setelah masuk ternyata banyak juga yang sedang menginap di sana.

Aku masuk ke kamar jatahku dan langsung kususun rencana untuk 4 bulan ke depan. Banyak rencana menarik dan menyenangkan yang ada di daftarku namun setelah kujalani 3minggu ini, rencana tinggal rencana, butuh banyak keikhlasan dan kesabaran untuk melalui sisa 3bulan ke depan. Semoga sukses lah....

11.19.2009

harapanku

Tiga hari lagi usiaku bertambah.
Tak banyak kata hanya harap dan doa agar aku bisa lulus dari pendidikan ini, segera bertemu jodohku, menikah, dan punya kehidupan baru dengan status baru : menjadi pegawai tetap dan istri seorang lelaki yang sholeh, jujur, setia, mencintai diriku selama-lamanya. Amin.
Aku memang bukanlah makhluk Allah yang sempurna, namun aku selalu berharap tetap dicintai dan disayangi-Nya setiap saat.
Aku jalankan hidupku di dunia ini masih dengan banyak kesalahan, namun aku tetap berharap diampuni-Nya dan ditunjukkan hal yang terbaik bagi kehidupanku.
amin..amin..ya robbal'alamin

9.06.2009

Hari Pertama

Persis seperti apa yang telah kuduga sebelumnya, kerjaanku bakal seru dan baru. Posisiku baru dibuat dan sepertinya pak deputi sengaja mengujiku dengan menempatkanku di posisi ini. Tak apalah, karena aku senang dengan hal baru.


Di sini aku satu tingkat dengan Aldi yang sangat ramah dan baik banget karena dari awal langsung membimbingku untuk memahami kerjaanku kelak. Bahan2 yang sekiranya bisa aku pelajari langsung dioperkannya padaku. Selain Aldi masih ada seorang lagi yang sangat baik hati membantuku dan menerangkan banyak hal padaku, mungkin karena dia hanya beda 2tahun penerimaan dari program penerimaanku.


Pak manajer sedang sibuk membagi meja karena kehadiran kita 'sedikit' tidak terduga. Langsung beliau2 mengundang vendor yang mengurusi tata letak kantor. Mondar-mandir menghitung ulang dan membagi dengan banyaknya pekerja yang ada. Terlihat semakin pusing karena kondisi pekerjaan yang mulai menunjukkan "red alert" alias kondisi kritis.
Melihat beliau, aku seperti melihat masa depanku kelak...Wah, bakal puyeng banget sepertinya.


Pada umumnya orang-orang di ruangan ini cukup kondusif dan bersahabat. Ramah dan banyak membantu aku dan teman-teman yang baru memulai pelatihan kerja. Hampir semuanya menawarkan diri untuk memandu meski ada beberapa orang yang hanya melihat sinis ke arah kami, para peserta pelatihan.

Tak ada yang perlu dihiraukan bila kita dapat bersyukur atas apa yang telah terjadi. Tak apalah bila ada yang sinis karena itulah manusia...

8.16.2009

ku benci dia

Yap!
Aku memang membencinya, luar dalam. Sama halnya aku membenci diriku sendiri, luar dalam pula.
Kenapa aku harus hidup seperti ini, diantara mereka yang selalu mencibir padaku? Salahkah bila ku tak cantik? Salahkah bila ku tak kurus dan langsing? Salahkah bila ku senang belajar? Salahakah bila ku ingin menjadi cerdas dan memiliki kemampuan 'istimewa'?

Aku terlahir dengan darah yang telah tercampur baur, bukan spesies murni. Banyak bagian dari fisik tubuhku yang sebenarnya cacat namun aku bersyukur karena aku masih lebih beruntung daripada orang-orang yang memang cacat mental dan senang menjual kekayaan bangsanya sendiri ke bangsa lain. Tak ada yang bisa benar-benar kubanggakan dari diriku selama ini. Namun bila ditilik lebih lanjut, seharusnya aku bisa bangga dengan apa yang telah kudapat selama ini. Semua proses hidupku terlihat berjalan mulus meski yang kurasa berbeda. Ada konflik batin setiap kejadian dan masalah yang datang. Entah dari lingkungan sekitar, konsep agama, maupun dari dalam diriku sendiri yang kesemuanya selalu berujung ke kebencianku pada diriku sendiri.

Apakah aku bibit unggul? Bukan, kakakku jauh lebih cantik dan seksi ketimbang diriku yang tidak jelas ini. Apakah aku pintar? Tidak, laporan prestasi akademisku tidak ada yang benar-benar bisa dipamerkan dan aku selalu kesulitan dalam memahami ucapan dari pengajar atau dengan kata lain aku harus mengulang semuanya terlebih dahulu barulah aku akan dapat mengerti. Apakah aku seorang yang baik? Tidaklah sepenuhnya benar, karena aku galak, jutek, keras kepala, terkadang malah bebal. Semua hal tersebut bisa disimpulkan bahwa aku bukanlah seorang yang baik. Sebagai seorang pasangan hidup pun aku juga bukan pasangan yang tepat. Paling tidak hingga detik ini karena aku belum ditemukan kembali oleh Sang Pencipta ruh dengan seseorang yang berjodoh denganku. Aku terlalu mandiri untuk dikasihi, aku terlalu dewasa untuk dimengerti, aku terlalu cerdas untuk dipimpin, aku terlalu memberi untuk diberi, aku terlalu ini dan itu.

Seharusnya aku tidak boleh membenci namun menerima. IKHLAS, itulah kunci utama seorang manusia hidup
di dunia ini dan aku belum dapat menerapkannya dalam hidupku. Itulah mengapa aku masih membenci diriku sendiri. Karena tak sepantasnya-lah aku membenci orang lain dan menyalahkannya. Adakah kini yang mau membantuku melalui semua ini? Aku ingin belajar, belajar mencintai diriku sendiri hingga akhirnya aku dapat menemukan cinta sejatiku....

7.31.2009

Be...Pe...eS

Setelah setahun menanti dan mencari, akhirnya jawaban itu datang.
Aku diterima menjadi peserta BPS di suatu instansi milik pemerintah alias BUMN.
Seminggu pertama tentang kedisiplinan yang berbau militer dan nuansa "outbond" yang kemudian dilanjut dengan pengetahuan tentang perusahaan. Seterusnya hanya berisi hal-hal tentang apa yang akan aku kerjakan nantinya. Bekal dasar gitulah...
Meski suasana hati telah jemu namun semua dapat terobati karena aku mendapatkan kawan-kawan yang luar biasa bervariasi. Mulai dari yang tukang lapor, tukang pamer, tukang maen, tukang gosip, tukang ngibul, tukang cari perhatian, dan segala per-'tukang'-ann laennya.Hehehehe...Itu baru dari segi kawan, belum lagi dari pihak pengajar dan pembimbing. Ada kalanya aku mendapat pengajar yang sangat menjemukan namun juga ada yang sangat menyenangkan dan bersahabat. Benar-benar berariasi.
Tiap hari cuma kuisi dengan bersyukur atas segala kenikmatan yang terkadang masih tersisa dan terjalani dengan perasaan jengkel. Beberapa pegawai hotel juga menjadi hiburan kala kejemuan melanda. Berkenalan dan mengobrol dengan mereka, mencari tahu pengalaman hidup mereka yang mungkin dapat aku jadikan pelajaran kelak di kemudian hari.
Saat ini, waktuku berkumpul bersama kawan-kawan seangkatan hampir usai. Dalam dua minggu ke depan kita akan benar-benar mulai terpisah satu dengan yang lainnya karena babak baru akan dimulai,yaitu training. On Job Training akan berlangsung sampai satu tahum ke depan.
Harapanku adalah kelak kami nantinya bisa bekerjasama dengan baik dengan para pekerja lainnya yang terlebih dulu telah masuk.
SEMANGAT!!!

1.15.2009

S.A.B.I.O

Ada warga baru hadir diantara keluarga, namanya :

Sabio

Awalnya dipilih nama tersebut karena lahir hari sabtu pada tanggal 10 yang kemudian dirangkai sehingga menjadi Sab10. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata kata tersebut termasuk dalam rumpun bahasa Spanyol yang berarti 'bijaksana'. Wow!

Paling tidak, kehadirannya dapat menjadi obat bagi luka-luka yang telah tergores dalam di antara kami semua. Sabio merupakan penyelamat. Banyak alasan yang mendasari mengapa saya sebut demikian yang tidak dapat saya sampaikan.

Yah..apapun itu, semua hal pasti ada sebab-akibatnya. Satu hal yang saya harapkan teriring dengan kehadirannya di muka bumi ini adalah dia dapat tumbuh menjadi seorang yang benar2 bijaksana sehingga hanya hal2 yang terbaiklah yang dikerjakan dalam hidupnya sehingga kebahagiaan dapat tercapai tidak hanya bagi dirinya sendiri namun jua bagi orang2 di sekelilingnya yang mengasihinya. Amin.

1.10.2009

saat ku diingatnya

Tak pernah kudapatkan senyumnya sebahagia hari ini,,
sayang senyum itu bukan untukku,,
dan mungkin aku tak akan pernah betul2 mendapatkannya darinya.
Tak pernah ada kata 'cukup' atau memuaskan baginya untuk setiap yang telah kukerjakan,,
meski maut hampir menyambutku.
Kesalahan apapun itu bentuknya hanyalah milikku baginya,,
meski kecil namun terlihat besar untuk terus menerus dibahasnya.
Mungkin aku hanya pelipur lara baginya,,
itupun saat yang terkasihnya telah mengecewakan atau melupakannya sesaat.
Yah... aku hanya berharga dan terlihat untuk sesaat baginya.
Hanya penggenap atau pelengkap hidupnya yang telah hampir sempurna,,
mungkin tak lebih dari 1% bila dihitung besarannya.
Ahh...
Kapan aku bisa benar2 berarti untuk seseorang?
Khususnya bagi seseorang yang memang kusayangi dan kuharap dapat menyayangiku..
Atau tak kan pernah kudapatkan karena nafasku keburu diminta Sang Pencipta?
Entahlah...
Tak kumengerti kapan kan datang saat itu,,
padahal ku telah lelah...

1.03.2009

ekspresi


Ternyata aku masih harus belajar untuk mengekspresikan diri setelah berbagi.

Seringkali aku kebingungan untuk mengungkapkannya.

Apakah kuharus tersenyum, tertawa, atau malah menangis?

Ah....untuk sesuatu yang sederhanapun ternyata aku masih kebingungan...

Namun ku bersyukur masih diberi kesempatan untuk menyadarinya.

Terima kasih Tuhan, teman, dan hari yang sibuk namun indah ini:)