4.19.2013

s.e.n.d.i.r.i

Kadang rasanya tidak adil, ketika mereka sampai memiliki pasangan lebih dari satu atau malah sudah berganti-ganti entah untuk yang keberapa kali....dan saya masih disini, sendiri.

Berhari-hari berdoa memohon, namun masih saja saya sendiri. Mencoba aktif mengisi hari dengan kegiatan positif agar sedikit terlupa dengan status kesendirian ini dan tetap berharap bertemu dengan pendamping di salah satu kegiatan itu.

Rasanya munafik bila saya harus berkata bahwa saya tidak butuh pendamping dikarenakan teman saya sudah segambreng, kenyataan berkata lain, saya tetap butuh seseorang yang bisa menemani saya secara utuh. Utuh untuk hati, jiwa, dan raga saya. Begitupula sebaliknya.

Entah misteri apa dibalik proses penantian ini. Kadang saya letih. Kadang saya jengkel. Kadang saya bersyukur. Kadang saya bahagia. Tak menentu yang terasa, tapi ya begitulah.

Ketemu orang baru, terpukau, tapi gk pede, trus dicuekin, trus patah hati sendiri, trus diam saja kembali menyibukkan diri dengan pekerjaan. Ketemu kawan lama, ngobrol bego (saya-nya sih yang bego karena lupa sama teman-teman lama saya), cerita tentang keseharian, bertanya tentang hal yang sedikit kemungkinan untuk ditanyakan orang lain, membenci mereka dan akhirnya makin benci karena jatuh cinta tanpa sebab. Itulah yang saya lakukan selama sendiri, disini.

Pernah sesekali mengikuti gaya orang lain dengan mencoba bukan menjadi diri sendiri, hasilnya malah makin parah, bukan hanya saya ditinggal pergi dan tetap sendiri, namun juga dibenci. Parah kan?

Entahlah, sekarang rasanya hanya ingin banyak-banyak berdoa supaya Alloh SWT benar-benar mengabulkan doa saya tentang jodoh yang saya minta. Jodoh yang saya minta bukan lagi tentang kriteria harus beginilah, harus begitulah, tapi saya sudah sangat spesifikkan lagi, saya sebut namanya dan saya minta agar orang itu seperti yang saya mau. Hehehehee....saya biasa kasih judul : Doa Yang Memaksa.

Biarlah saya nikmati kesendirian ini dengan gaya saya sajalah, terserah orang mau bilang apa tentang cara saya memperlakukan diri saya ini. Toh, mereka tidak memberi saya makan setiap hari, mereka pun tak membelikan barang-barang kebutuhan saya setiap waktu. Hal yang paling utama adalah Yang Penting Saya Bisa Dan Masih Diberi Kesempatan Untuk Makin Mencintai Tuhan Saya : Alloh SWT.

Terima kasih Alloh, Alhamdulillah :)





4.16.2013

Memohon

Saya merindunya...merindu hadirnya....
Ini mungkin salah satu yang hanya bisa kusampaikan padaMu ya Alloh...
Mereka tak kan mengerti...bahkan ada yang tak pernah mau mengerti.
UjianMu ini tak mampu hanya dengan sehari-dua hari belajar dan membaca buku...tapi perlu aksi nyata dan pemahaman luar biasa.
Kadang rasanya ingin menyerah...karna lelah ini menyeruak ke permukaan...
Namun kadang malu bila teringat yang lebih tak seberuntung hidup ini....
Apapun, kapanpun, siapapun, bagaimanapun juga diri ini sudah rela, ikhlas dan legowo menerima.
Satir, sinis, sumbang, sentil dan sirik sudah jadi agenda yang harus dilalui, jalani dan hadapi....toh itulah esensi hidup dari seorang manusia.
Itulah mengapa ku hanya mampu menangis di hadap Mu dan dengan Mu saja. Bukan untuk mengeluh, namun untuk menguatkan bahwa masih dan terus akan selalu ada hanya Engkau ya Alloh SWT.
Jadi, sampaikan salamku padanya ya Alloh..? Syukron :)