10.06.2012

Otong

Sebut saja itu namanya....nama yang dalam tiga bulan ini membuatku berpikir, bertanya, dan berharap akan suatu hal yang sempat sengaja kulupa beberapa bulan sebelumnya.

Aku memang membencinya, apalagi kemarin, aku sangat membencinya. Membenci mengapa aku harus bertemu dengan seseorang yang mengerti tentangku tanpa harus aku beritahu sebelumnya apa mauku. Seseorang yang mendadak terlalu baik di saat memang aku butuh. Seseorang yang sangat membumi kala aku ingin angkuh. Seseorang perayu ulung ketika aku sedang rendah diri. Ahh...dia terlalu menormalkanku yang sedang merasa sangat cacat ini.
Namun, semua itu terasa benar-benar berat dilalui ketika aku mulai ketergantungan padanya...dan aku malah makin membencinya.
Tembok itu terlalu tinggi untuk dipanjat, terlalu kokoh untuk dirubuhkan, dan terlalu mustahil untuk dilalui. Kami berbeda meski Tuhan itu satu. Selebihnya, ia menyempurnakanku,,dan semoga sebaliknya.
Entah pesan apa yang sedang Tuhan ingin sampaikan kepadaku, telah habis akalku menebaknya...dan aku juga mulai letih. Petunjuk itu terkadang sempurna namun acap kali tiada hadir.
Seberat inikah proses untukku menemukan imamku ya Allah..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkunjung