10.13.2012

Iday, begitulah kumemanggilnya

Dulu, setiap kumerindunya, slalu akan kuketik pesan singkat yang hanya berisi tiga huruf dan tiga titik "day..." tanpa babibu.
Sekarang, perlu minimal lima menit untuk mengirimkan pesan singkat semacam itu. Benarkah aku akan mengirimkannya,, yakinkah bahwa dia masih mengingatku,, tidakkah dia terganggu oleh pesan singkatku ini,, sedang dengan siapakah dia sekarang...kurang lebih pertanyaan semacam itu yang muncul.
Aku merasa tak berhak lagi mengusiknya,, toh dia tidak pernah bergeming akan hadirku. Nyatanya, bila ia memang merinduku jua, tak pernah ada lagi telponnya masuk.
Ahh, iday...ntah berapa puluh pesan singkat tak jadi terkirim padamu krn smua pertanyaan tadi yg kupaksakan kujawab "tidak ada lagi iday" meski kenyataannya adalah sebaliknya, hidup tanpamu itu benar2 tak mudah.
Nyinyir dan caci yg datang padaku dari org2 tidak bisa kulupa dg mudah krn tiada lg dirimu yg mendukungku dg gaya khas andalanmu.
Tak ada lagi yg bisa kuajak berbagi ttg ide2 bodohku,, tak ada pula yg berbagi cerita hebat dalam hidupnya..
Aku, masih merindumu day..dan entah sampai kapan aku akan benar2 tak pernah merindumu.
Sakit rasanya melihatmu dg yg lain, tp apalah guna ku menantimu bila memandangku pun tak pernah kau lakukan.
Mereka yg datang,, belumlah sehebat kau mengenalku. Mereka,, lebih banyak meninggalkan luka meski luka yg kau tinggalkan jg tak sedikit. Dirimu menutup luka itu dg hal2 yg mereka tak mampu lakukan.
Kau, mungkin tak sempurna...tp hadirmu slalu menyempurnakan hariku. Tak habis kupikir mengapa "itu" bukan dirimu padahal kau mampu menyempurnakanku...dan masih terus kubertanya, kenapa bukan dirimu saja...
Iday, akan slalu seperti itu kumanggilmu,,dalam setiap nafas kumerindumu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkunjung