2.10.2010

CiNtAku LoGiKaKu

Kemarin aku di telpon sahabatku dari Jogja. Setelah cerita panjang dan lebarnya tersampaikan, aku menanggapinya dengan menyampaikan analisa-analisaku seperti biasa. Terdengar protes darinya 'Semua kok harus pake logika, kapan pake perasaannya??? Masa' kalo cinta juga harus pake logika sih???'

Setelah dipikir-pikir (*nah loh!?!?), ternyata bener juga yang dikatakan sahabatku itu. Hampir semua hal dalam proses hidupku memang selalu kupikirkan untung ruginya, benar salahnya. Semua harus dilogikakan. Sampai patah hatipun aku tak menangis karena menurut logikaku, hanya akan menghabiskan energiku saja bila aku harus menangis karena putus cinta. Yang sudah terjadi ya seharusnya biarkan saja terjadi, jadikan saja semua itu pelajaran yang jangan sampai terulang bila hal tersebut salah atau buruk berdasar apa yang kuyakini.

Namun, kuakui juga sih kalo tidak semua hal yang telah kupikirkan secara logika itu tepat ataupun benar. Aku kadang jadi merasa tak enak hati juga setelah melakukan sesuatu yang menurut logikaku adalah benar namun ternyata tak berperasaan. Kejam, begitu sahabat-sahabatku melabeliku. Pfiuh....

Yang lucu adalah ketika akan jatuh pun ternyata aku masih melogikakan prosesnya. Aku dengan sadar melihat bahwa kakiku salah posisi menginjak tanah, dan sedetik kemudian aku pun jatuh sesuai dengan apa yang kupikirkan sesaat setelah aku menyadari kesalahanku tadi. Posisi jatuhkupun benar-benar tepat seperti yang kupikirkan. Lucu juga sih kalo diingat, jadi semacam memutar kembali rangkaian film tapi dilambatkan waktunya. Hehehehee...

Meski aku terkenal tidak berperasaan, tapi banyak juga yang bilang kalo aku baik hati. Menurut beberapa orang, aku senang menolong a.k.a berperasaan (*bagi mereka yang tak benar2 mengenalku mungkin). Padahal, aku telah memikirkan efek domino dari semua hal yang kulakukan, hehehhehe...perfeksionisnya ya aku ini?

Yah...ketika jatuh cinta, aku melogikakannya dahulu...ketika putus pun juga....
Aku tahu apa yang kulakukan itu tidaklah sepenuhnya benar, tapi itulah diriku, keunikanku.
Aku menunggu seseorang yang tepat, yang bisa mematahkan logikaku untuk selalu berlogika dalam semua hal. Dan kuharap itu KAMU:)

2 komentar:

  1. cinta ini...
    kadang-kadang tak ada logika..
    gitu say katanya agnes monica :P

    BalasHapus
  2. versi akustik or live @ concert hes?? ^_^

    BalasHapus

terima kasih telah berkunjung